Apakah belajar filsafat membuat kita atheis?
APAKAH BELAJAR FILSAFAT MEMBUAT KITA ATHEIS ?
Oleh Rino
Duwi Juokta
Divisi KSDB
Ilmu Pemerintahan 2018
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Filsafat merupakan pelajaran yang
dibenci oleh sebagian kaum penganut agama keras dan disukai oleh kaum pemikir
dewasa. Penyebab di bencinya filsafat oleh penganut agama keras karena diyakini
filsafat bisa memberikan perubahan pikiran yang menuju pada kenegatifan
berfikir. Ketika belajar filsafat kita selalu dihadapkan dengan situasi dimana
kita harus bisa berpikir rasional, serta bermain dengan logika. Ketika kita
mempelajari filsafat, pernakah terlintas sebuah pertanyaan dalam hati, apa
tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Untuk apa saya
diciptakan, memang agama memberikan jawaban. Namun apakah kita puas dengan
jawaban yang diberikan agama? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu pasti akan
selalu muncul disaat kita mempelajari filsafat, namun apakah pertanyaan yang
sedemikian itu dapat mengasah cara berpikir kita menjadi lebih kritis dan
analis, atau malah menjebak kita dalam dogma pemikiran sesat yang berimplikasi
pada pamahaman ajaran agama.
Filsafat adalah sebuah kebijaksanaan hidup
(filosofia) untuk memberikan pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan
refleksi terhadap pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah. Dengan kata lain
dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau percobaan, tapi mengemukakan
masalah secara persis, mencari solusi serta memberikan argumentasi atas solusi
tersebut. Dengan belajar filsafat kita akan dilatih menjadi manusia yang utuh
yakni mampu berpikir mendalam, rasional dan komunikatif. Iman ghazali pun
mengatakan pentingnya berfilsafat yang diabadikan oleh Syaikh Ibrahim Bajuri
dalam sulamul munaruq di tengah hal 21 di mana Imam Ghazali mengemukakan,
“Sesungguhnya seseorang tidak akan mengetahui suatu hal tanpa menggunakan
filsafat dan tidak akan menguatkan pada ilmunnya”.
Dari penjelasan diatas sangat jelas
bahwasannya belajar filsafat memberikan banyak manfaat kepada kita. Namun
mengapa belajar filsafat selalu dikaitkan dengan atheis ? atas kesadaran bahwa
filsafat lebih mengandalkan logika ketimbang menghormati dogma, maka muncullah
pemikiran-pemikiran yang menyatakan diri sebagai atheism. Itu penyebabnya
mengapa filsafat selalu dikaitkan dengan atheis. Sebut saja salah seorang tokoh
“Ludwig Feurbach” yang terkenal dengan Manusia menciptakan Tuhan. Menurutnya
keberadaan Tuhan, malaikat, surga-neraka dan agama merupakan proyeksi manusia
untuk mengakui suatu ke-Maha-an.
Jadi
inti dari pembahasan ini saya ingin menyampaikan bahwasannya belajar filsafat
tidak serta merta membuat kita menjadi atheis, Namun perlu kita ingat dalam
mempelajari filsafat kita harus selalu memperkuat aqidah kita agar tidak
terjerumus ke dalam pemikiran yang menyesatkan. Justru mempelajari filsafat
sangat penting untuk mengasah pola pemikiran kita, filsafat juga merupakan
pelajaran yang sangat indah karena memberikan rasa penasaran dan jiwa ingin
tahu yang tinggi sehingga pengetahuan dan ilmu bisa bertambah walau tanpa
dorongan dari orang lain. Filsafat juga memberikan pernyataan-pernyataan yang
berharga pada hidup sehingga kita lebih bersyukur kepada Allah, sebagian filsuf
ada yang tidak pernah meninggalkan sholat karena menganggap sholat merupakan
kebutuhan untuk mendekatkan diri dengan Allah.
Syukron Jazzakallah khair
Wassalamualaikum Warahmatulahi
Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar