Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren
"Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren"
Oleh
: Yusmiyanti Fadhilatul haq
Administrasi
Publik 2019
Divisi Asistensi
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
photo dari : https://id.pinterest.com/pin/593067844665279991/
Hidup itu lucu, kita bisa tentukan apa yang kita cari tapi kita tidak bisa atur apa yang kita temukan. Perihal perubahan dalam diri seseorang terlebih pada sendiri, sama sekali tidak dapat diduga. Namun ada yang mendominasi itu semua seakan tergerak dengan sendirinya. Iya dia petunjuk, Hidayah yang dianugerahkan dariNya Sang penulis cerita kepada siapapun yang dikasihinya. Datang bertamu tanpa harus mengetuk pintu. Disaat itu adalah dimana kita sangat dicintai olehNya.
Namun bagaimana dengan mereka yang pernah hilang arah, ingin berubah dan berhijrah namun tak pernah menyentuh bangku pesantren? Sedih...? sakit...? atau iri...? iya!! Karena hijrah yang bagi mereka tak pernah menyentuh bangku pesantren sangatlah sulit dan sakit. Mereka harus menganalisis ilmu. Mereka harus sering belajar. Tak jarang handphone dan laptop mereka pun penuh dengan ceramah-ceramah ustadz dan ustadzah. Mereka harus menguatkan diri sendiri untuk selalu tetap istiqomah.
Mereka
yang sudah sampai pada tahap ini memang tidaklah mudah. Begitu banyak jalanan
terjal yang sudah mereka lalui. Jatuh, merangkak dan bangkit lagi adalah
pilihan utama dari pada harus berpaling kebelakang, menyusuri jalanan gelap itu
kembali untuk menetap dan tinggal, itu bukanlah sebuah pilihan, sungguh. Berharap
bertemu dengan teman yang shalih sehingga tak berlama-lama merasa diri
kebingungan. Maka dari itu untukmu yang berhijrah namun tak pernah menyentuh
bangku pesantren, janganlah bersedih, jangan berkecil hati, sebab bukankah
Allah Subhanallahu Ta’ala telah berjanji didalam Al-Qur’an surah Ali ‘imran
ayat 139:
وَلَا
تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Arti: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka
dari itu bersyukurlah kamu yang sudah bertahan sejauh ini, bersyukurlah kamu
yang sudah mampu melalui derasnya rintangan dengan penuh kesabaran. Karena
tidak harus menyentuh bangku pesantren untuk kamu yang ingin berubah, untuk
kamu yang ingin berhijrah, mungkin perjalanan kita tak seindah mereka yang
hidup diruang lingkupnya sadar akan agama. Niat dan tekadmu saja sudah mampu
merubah arah pandangmu. Jadikan semuanya semata-mata karena Allah Subhanallahu
Ta’ala dengan mengharap Ridho serta kasih sayangNya. Karena bukankah lisan
manusia mulia juga telah mengabarkan ini sebelumnya. Rasulullah
Salallahu’alaihi Wassalam bersabda:
إِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوله فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ وَرَسُوله، وَمَنْ
كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَو امْرأَة يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ
إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه
“Sesungguhnya
setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesunggunya setiap orang mendapatkan
apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya
karena duniayang ingin ia dapatkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka
hijrahnya pada apa yang ia niatkan.” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).
Jadi siapapun
kamu, bagaimanapun kamu mari sama-sama merangkul.
Hijrah tanpa bangku pesantren sangat lah susah dan banyak rintangannya saya juga masih selalu ingin menyerah namun saya langsung berfikir bahwa orang tua ku telah menaruh harapan padaku
BalasHapus