Postingan

Membersamai Diri

Gambar
 Membersamai Diri  Oleh: Khaiziana Syaputri   Ilmu Komunikasi 2020 Divisi KSDB Remang zaman menerjang tanpa ragu, tuan badan membisu  Menyelinap di rintik rindu turun menyapu  Rongga dada memuntahkan segala asak yang terpaku  Kini,  Di penghujung waktu, siapakah aku?  Gadis manis berceceran di setiap depa langkah  Memeriahkan tajuk dalam setiap kata yang ditunjuk  Sekat tak lagi melekat dalam ajaran yang tersemat  Rasa tersipu dibongkar, berganti bingkai pameran  Jiwa-jiwa bebas terbahak konon katanya hak  Diri, kamukah disini?  Ayo berlari dengan sedikit paksa wahai jiwa  Membersamai diri dalam titian zaman yang menyilaukan  Mendikte setiap derap hingga hasta menuju-Nya  Merangkul halus setiap ajaran dengan tulus  Darah liar jangan biarkan ia menjalar, keluar  Mengutuk setiap pintu yang hendak diketuk  Terlena sihir dunia yang terombang-ambing alurnya  Muda; Gaul tak harus saling susul  Sebab raga tak butuh ribuan gaya  Cukup jaga jiwa agar selalu bertaut pada-Nya  Teguh berdiri dan b

KEHIDUPAN

Gambar
  “KEHIDUPAN” Oleh: Donni Saputra KSDB Hubungan Internasional 2019   Bismillahirrahmanirrahim                                                                                                                      Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh   Fajar pagi hari menyongsong untuk masuk menghiasi dunia ini, menghiasi embunnya pagi. Secercah harapan doa kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT akan rezeki di pagi hari. kicauan burung membersamai langkah petani, guru, pegawai dan lainnya untuk menjemput rezeki dengan penuh semangat, rezeki yang sudah Allah turunkan bersamaan dengan rahmat ilahi sang Pencipta. Seperti perjalanan panjang yang tiada henti sampai batas waktu yang ditentukan. Nafas berhembus di kerongkongan setiap detik menandakan awal kehidupan yang akan dimulai. Perjalanan ini ditandai dengan munculnya fajar di pagi hari dan dilanjutkan senja hingga rembulan di malam hari. Hidup adalah anugerah dari sang Maha Pencipta kepada manusia. hidup bagai air yang t

Tatkala Hamba yang Tidak Ingin Mati Menonjok Malaikat Maut

Gambar
  Tatkala Hamba yang Tidak Ingin Mati Menonjok Malaikat Maut   Oleh : Muhaskha Haspul Ruddin   Divisi KSDB Hubungan Internasional 2019 بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم و رحمة الله و بركاته                   Kematian adalah hal yang pasti terjadi dan setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Sering kita mendengar “mati di jalan Allah”, tapi apakah “hidup di jalan Allah” pernah terpikir oleh kita? Hidup di jalan Allah lebuh susah untuk mempertahankannya terlebih lagi di zaman yang penuh fitnah dan tipu daya seperti yang kita rasakan saat ini. “Barang siapa yang hidup di jalan Allah maka mati di jalan Allah” (Ali Al-Jifri).             Tidak ada kata terlambat ataupun kecepatan bagi ajal jika waktunya sudah ditentukan. “Dan setiap umat mempunyai ajal. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun.” QS. Al-A’raf : 34. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan bekal kita untuk meng

Birrul Walidain

Gambar
  Birrul Walidain ( Berbakti kepada Orang Tua) Desy Ramadhani Divisi Syiar llmu Pemerintahan 2019  Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Di zaman sekarang sebagian kecil anak melupakan perintah yang telah Allah swt berikan kepada setiap manusia. Perintah apakah itu? Ya Allah Subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat baik dan senantiasa berbakti , kepada kedua orang tuanya. Dalam surah al-luqman Allah swt berfirman yang artinya: “ dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyampihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (Q.S Al-Luqman:14) Apa makna yang dapat kita ambil dalam surah diatas? Tentu saja kita harus menerapkan perintah Allah Subahanahubwa ta'ala untuk menjunjung tinggi kehormatan kedua orang tua kita. Mempe

Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren

Gambar
  "Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren" Oleh : Yusmiyanti Fadhilatul haq Administrasi Publik 2019 Divisi   Asistensi     Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, photo dari : https://id.pinterest.com/pin/593067844665279991/      Hidup itu lucu, kita bisa tentukan apa yang kita cari tapi kita tidak bisa atur apa yang kita temukan. Perihal perubahan dalam diri seseorang terlebih pada sendiri, sama sekali tidak dapat diduga. Namun ada yang mendominasi itu semua   seakan tergerak dengan sendirinya. Iya dia petunjuk, Hidayah yang dianugerahkan dariNya Sang penulis cerita kepada siapapun   yang dikasihinya. Datang bertamu tanpa      harus mengetuk pintu. Disaat itu adalah dimana kita sangat dicintai olehNya. Namun bagaimana dengan mereka yang pernah hilang arah, ingin berubah dan berhijrah namun tak pernah menyentuh bangku pesantren? Sedih...? sakit...? atau iri...? iya!! Karena hijrah yang bagi mereka tak pernah menyent

Bergantung Harap yang Salah

Gambar
Bergantung harap yang salah              Oleh : Rahmat Arbadillah              Divisi Asistensi Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saudara pembaca yang budiman/budiwati, mungkin dari kita pernah merasakan beberapa pengalaman dimana ketika kita berharap pada seseorang, namun hanya kekecewaanlah yang didapatkan. Ya, meninggalkan periiih dihati. Misalnya mempercayakan suatu tugas kepada seseorang, namun tak diselesaikannya. Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada seseorang, namun dia tak memberikan pertanda bahwa diapun menyukaimu. Atau kamu berharap dipuji dan mendapatkan pengakuan dari manusia, namun hanya keterasingan yang kau dapatkan.  Berharap kesembuhan dari dokter, berharap jadi pintar dari teman dan dosen, serta masih banyak contoh lain dimana kita berharap, hanya kepada manusia.              Ada yang sudah salah berharap, plus mendapatkan dosa dan kekcewaan. Terkadang, ada yang menangis sampai bunuh diri karena cintanya di duakan. I

Filosofi Kehidupan

Gambar
  Filosofi Kehidupan Sakilah Zahara Putri & Ulfadilah Oleh Divisi Syiar   Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh   Ada yang bahagia dipuji dan ada yang risih bila dipuji. Bahagia karena dipuji mungkin sudah biasa kita lihat didalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan ada orang yang risih saat dipuji. Baginya pujian itu sebuah ujian. orang yang dipuji merasa risih karena orang yang memuji terlalu berlebihan memuji dirinya. Di zaman dahulu Rasullullah pun pernah menyaksikan kejadian pujian secara berlebihan, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengingatkannya, bersabda : “Celakalah kamu, kamu telah memotong leher temanmu,' (beliau mengatakan berulang-ulang), 'apabila salah seorang dari kalian memuji saudaranya dan itu memang harus ia lakukan, maka dia bisa berkata, 'Saya kira demikian dan demikian apabila diduga memang demikian dan yang menghisabnya adalah Allah, dan janganlah dia memastikan kesucian pada seseor