KEHIDUPAN

 

“KEHIDUPAN”
Oleh: Donni Saputra
KSDB
Hubungan Internasional 2019

 

Bismillahirrahmanirrahim                                                                                                                      Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

 

Fajar pagi hari menyongsong untuk masuk menghiasi dunia ini, menghiasi embunnya pagi. Secercah harapan doa kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT akan rezeki di pagi hari. kicauan burung membersamai langkah petani, guru, pegawai dan lainnya untuk menjemput rezeki dengan penuh semangat, rezeki yang sudah Allah turunkan bersamaan dengan rahmat ilahi sang Pencipta. Seperti perjalanan panjang yang tiada henti sampai batas waktu yang ditentukan. Nafas berhembus di kerongkongan setiap detik menandakan awal kehidupan yang akan dimulai. Perjalanan ini ditandai dengan munculnya fajar di pagi hari dan dilanjutkan senja hingga rembulan di malam hari. Hidup adalah anugerah dari sang Maha Pencipta kepada manusia. hidup bagai air yang tenang di permukaan tapi deras di dalamnya. Ibarat pohon yang akan terus diguncang oleh angina yang kencang. Di awal kehidupan, kau akan menemui rintangan hidup. Rintangan yang akan membuatmu menjadi kokoh tegar berdiri menghadapi badai yang terus mengguncang. Yah, ini pembukaan dari sebuah cerita jalan hidupku yang berliku dan penuh tantangan. Hidup yang mungkin akan menjadi pelajaran berharga bagi diriku khususnya dan orang lain yang pernah mengalami hal yang sama. Aku percaya, banyak orang diluar sana pasti pernah mengalami masa-masa dimana titik terendah dan sudah tidak punya harapan untuk hidup.  Hidup adalah Perjuangan,Kita lahir kedunia dengan alasan yang jelas dan hidup penuh perjuangan. Berjuang untuk dunia dan berjuang untuk akhirat.

Tinggal kita memilih untuk menyeimbangkannya agar balance. Hidup mau berjuang atau hanya diam menjadi pecundang yang hanya mengikuti alur arus sungai yang tidak tau membawamu ke arah yang tidak kau ketahui. Berjuang untuk sesuatu yang berharga dan pantas diperjuangkan. Tuhan telah memberitahu bahwa “kita manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya”, berjuang mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan serta melawan hawa nafsu yang memburu. Hidup ini perlu di seimbangkan antara dunia dan akhirat agar saling berkaitan. Dunia ini diciptakan Tuhan dengan sempurna, Maha Kuasa yang telah memberi kehidupan kepada semua makhluk. Tetapi, manusia bermacam-macam rambut boleh sama tetapi hati dan pikiran berbeda-beda. Manusia tidak pernah lepas haus akan kehidupan, kekuasaan, jabatan dan sebagaimana. Ada masa kita mengalami hal-hal yang sulit dan menyerah dalam kehidupan. Bukan tidak bersyukur atas hidup yang telah Tuhan berikan, tapi kecewa dengan diri sendiri yang terus melakukan kesalahan yang sama dalam hidup ini. Tidak ada lagi kepercayaan dalam hidup. Ketika kepercayaan telah direnggut dan di khianati, maka tidak aka nada lagi kepercayaan yang sama untuk kedua kali. Berfikir secara realis bahwa hidup ini keras, yang baik akan dimanfaatkan kemudian dicampakkan begitu saja. Bagai bunga yang sudah layu kemudian dibuang. Dan yang buruk bertopeng baik di bela mati-matian. Tidak ada rasa kepedulian setelah ini ataupun simpati. Karna kaca yang sudah pecah tidak akan mungkin kembali seperti semula. Perjuangan yang sebenarnya adalah melawan diri sendiri. Yang harus dikecewakan adalah diri sendiri bukan orang lain. Yang harus menjadi tempat berharap adalah Tuhan Sang Pencipta bukan manusia biasa yang sama-sama tidak sempurna. Berharap kepada sesuatu yang akan membuatmu lemah itu adalah hal yang bodoh untuk dilakukan. Hanya Allah, tempat bergantung, Berharap dan berdoa serta tempat mengadu. Tempat curhat terbaik, yang menerima segala kehinaan ini. Menerima ampunan walaupun dosa bergelimang bagai bui di lautan. Tapi Dia-lah yang terus menerima ampunan yang tiada tara. Semua tentang kerja keras. Perjuangan yang akan menjadi catatan sejarah. Usaha, kerja keras dan doa yang akan menyertai perjalanan yang panjang.


Syukuri,ikhlas, sabar dan nikmati”

Kesederhanaan yang membuat diri bersyukur, ikhlas atas takdir yang telah Tuhan Berikan, sabar dalam menjalani hidup yang penuh rintangan dan menikmati setiap proses yang berlangsung sampai akhir hayat. Ikuti prosesnya dan lakukan yang terbaik untuk hari ini, jadikan masa lalu sebagai pengalam dan pelajaran serta jangan berkhayal tentang masa depan. Sebab masa depan adalah hal yang ghaib yang tidak tau apa yang terjadi kecuali Allah SWT. Esok hari masih sebuah rahasi. Jadi, pergunakan waktu hari ini untuk melakukan kebaikan dan jangan biarkan pikiran kosong yang bisa membuat anda menghayalkan sesuatu yang belum terjadi. Jadikan setiap jamnya bagaikan ratusan tahun dan setiap menitnya bagaikan jutaan tahun.

 Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPSEN PAMIT : Kesan Pesan Demisioner LSMI Almadani 2019

Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren