Topik Utama Bulletin Syi'ar edisi Muharram " Hijrah Menuju Insan Terbilang "

Sempena kita berada di awal tahun baru 1443 Hijriyah,dimana pada bulan muharram yang mulia ini,marilah kita sama sama merenungi firman Allah yang  terkandung dalam Qs. An-Nisa ayat 100 yang artinya : ”dan sesiapa yang berhijrah dijalan Allah niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Sesiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rosulnya kemudian kematian menghampirinya sebelum tiba ketempat tujuan maka telah tetap pahala disisi Allah dan adalah Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

     Sadar ataupun tidak kita sekarang ini berada dibulan muharramnya tahun baru hijriyah. Berbagai usaha dan cara dilakukan oleh ummat islam dalam menyambut kedatangan tahun baru hijriyah, diantaranya ialah dengan meningkatkan kesadaran dan penghayatan terhadap taqwim hijriyah yang sangat tinggi nilainya. Tanyalah diri kita masing-masing tentang sejauh  manakah penggunaan taqwim  hijriyah untuk mengatur urusan hidup kita seharian? Bagaiman mungkin kita menentukan waktu sholat, puasa ramadhan, hari raya dan beberapa lagi hari penting dalam islam tanpa kita merujuk kepada taqwi hijriyah? Menjadi tanggung jawab kita semua sebagai ummat islam, memartabatkan penggunaan taqwim hijriyah, agar identitas ummat islam lebih cemerlang. Sambut tahun baru hijriyah juga bertujuan mengajak umat islam agar menghayati konsep hijrah yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
 
    Sekiranya pada bulan Dzulhijah yang baru lalu, kita banyak menyentuh tentang pengorbanan  suci yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan anak kesayangannya Ismail serta beberapa pengorbanan yang lain ,maka pada bulan muharram pula kita perlu mempokuskan peristiwa hijrah nabi Muhammad SAW dari mekkah almukarromah ke madinah al munawwaroh sehingga berjaya mendirikan Negara Islam. perintah hijrah ini bukan saja dilalui oleh Nabi Muhammad Saw saja melainkan beberapa nabi sebelumnya. Sesungguhnya berhijrah merupakan kewajiban oleh Allah yang mesti direnungi sebelum datangnya pertolongn dan kejayaan yang lebih besar. jelas sekali hubungan yang sangat erat antara korban dan hijrah tidak dapt dipisah sama sekali. hanya orang yang sanggup berkorban karena Allah dan Rasul sajalah yang mendapat kejayaan didunia dan diakhirat serta diberi pertolongan oleh allah SWT.
 
    Hijrah  menuntut kepada pengorbanan yang besar, demi melaksanakan segal perintah Allah karena makna hijrah itu sendiri ialah suatu pengorban untuk membawa perubahan. Tiada perubahan yang lebih baik dan cemerlang yang tidak memerlukan pengorbanan. Perubahan adalah tuntutan hidup dari pada sesuatu yang buruk kepada yang baik,dari pada yang baik kepada yang lebih baik,dar pada sifat mazmumah ke sifat mahmudah. .    Oleh karena itu, memperingsti peristiwa hijirah bukan sekedar menyebut dan mmengingat peristiwa itu saja, tetapi yang lebih penting ialah menghidupkan budaya hijrah dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana yang disarankan oleh Nabi Muhammad dalam hadist yang artinya: ”Seorang muslim itu ialah orang yang menyelamatkan saudara muslim yang lain dari pada kejahatan lidah dan tangannya. dan seorang yang berhijrah ialah sesiapa yang berhijrah dari pada perkara yang dicegah oleh Allah. Islam dapat dilaksanakan, malahan sistem jahiliyah yang menindas seperti amalan seperti amalan riba dapat dihapuskan.
 
    Antara pengajaran penting yang dapat kita ambil daripada hijrah Rasulallah adalah:
  • Hijrah adalah persaudaraan. Semangat ukhuwah islamiah yang ditanam dalam diri umat islam pada peristiwa hijrah tersebut sehingga perpecahan sesama antara penduduk asal Madinah (Aus) dan (Khazraj) dapat diselesaikan. Begitu juga berlakunya persaudaraan  yang luar biasa antara golongana Anshar dan Muhajirin dapat disatukan atas dasar islam, seperti Saad Bin Rabi dengan AbdulRahman Bin Auf.
  • Hijrah itu ialah kejayaan. Hijrah itu membentuk suatu kejayaan yang kuat, segala masalah dapat diselesaikan dengan akidah islamiah, kita dapat saksikan melalui cacatan sejarah dimana bangsa arab Madinah yang terdiri dari pada Aus dan Khazraj bersengketa sesama sendiri. Golongan yahudi yang merupakan penduduk minoritas Madinah pada masa itu, dapat hidup senang dan menguasai Madinah.  Yahudi mengambil kesempatan itu dimana suatu golongan yahudi memberi bantuan kepada Aus dan satu golongan lagi memberi bantuan kepada Khazrij. Yahudi telah menjual senjata kepada golongan ini sehingga mereka dapat meraup keuntungan diatas perpecahan orang lain.    
 
    Oleh karena itu, menjadi satu yang tidak pelik apabila zionis yahudi pada hari ini mengunakan kuasa besar terutama Amerika dalam menjajah bumi umat islam dimana musuh islam ini tidak berjaya melakukan penjajahan baru melainkan dengan muwujudkan perpecahan dikalangan umat islam dengan meniupkan kembali semangat asabiah. Bumi afganistan diranafkan selepas umat islam berpecah dari dalam dan luar negara. Begitu juga Irak dimusnahkan, setelah hancurnya kesatuan uamt islam. Malah hukuman gantung terhadap Saddam Husein mantan presiden Irak merupakan antara usaha dalam menambahkan lagi permusuhan antara umat islam. Musuh islam bersorak riang atas perpecahan umat islam, menjajah setelah kita berpecah, meraup keuntungan atas kejadian ini yang tidak berkesudahan.
 
    Jika Rasullulah Saw berjaya membuang semangat 'asabiah da menangani masalah perpecahan sesama sendiri dengan menjadikan islam sebagai asas perpaduan maka ummat islam hari ini  pun wajib kembali kepada ajaran islam yang sebenarnya agar kesatuan kita semakin rapat dan kuat sehingga musuh tidak lagi berani mengotak atik kita sesuka hati mereka. Melalui ikatan persaudaraan yang dijadikan atas azas iman yang dilakukan oleh Rasululloh telah membolehkan sebuah dakwah islamiah ditegakkan sehingga bukan saja sistem pemerintahan, perundangan, ekonomi, dan sosial berazaskan islam dapat dilaksanakan, malahan sistem jahiliyah yang menindas  seperti amalan riba dapat dihapuskan.
 
    Hijrah berjaya menukarkan insan yang tertindas kepada yang bebas, insan yang dihina kepada yang mulia, insan yang lemah kepada yang kuat, dari kekufuran kepada terangnya iman, dari kezaliman nafsu kepada keadilan wahyu. Oleh karena itu marilah kita berhijrah dengan menyuburkan semua penngetahuan agama dan memperkasakan iman serta membasmi kekufuran dan menerangi kesesatan. Firman Allah dalam Qs. Al-anfal ayat 74 yang artinya: “ Dan mereka yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan mereka memberi tempat kediaman dan pertolongan maka merekalah orang-orang yang benar benar beriman. Mereka memperoleh keampunan dan karunia yang mulia.”
 
    Mari berhijrah ke arah yang lebih baik lagi ..
    Semoga tulisan ini bermanfaat adanya.
Oleh : Drs. Syafri Harto, M.Si

Komentar

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPSEN PAMIT : Kesan Pesan Demisioner LSMI Almadani 2019

Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren