Muda Berkarya Lillahita'ala
Oleh : Ulfadillah
Ilmu Komunikasi 2018
.......

Semoga yang sedang membaca dalam keadaan sehat wal'afiat. Alhamdulillah kesempatan kali ini membahas tentang generasi milenial yang seakan makin dituntut untuk berkarya; agar tetap sejalan dengan perkembangan dan persaingan dunia. Namun, tetap menggenggam erat niat karena Allah ta'ala.
Kita mengerti, bahwa kehidupan membutuhkan pembaharuan diri maupun i'tikad (kemauan) yang kuat dan baik setiap waktu. Tanpa ada pembaharuan positif dari setiap individu tentu akan berpengaruh pada perkembangan kehidupan manusia. Padahal semakin waktu berjalan, kebutuhan manusia semakin bertambah dan menuntut untuk segera dipenuhi. Selain itu, juga berdampak pada tertinggalnya sebuah negara karna ketidakmampuan berinovasi.
Kata lainnya seperti ini, "Bagaimana bisa seseorang menginginkan kemajuan daerahnya, sementara ia tidak berniat untuk mengembangkan potensi diri sendiri? Lantas, kemajuan seperti apa yang diinginkan?"
Maka berkaryalah. Jangan Menunggu.
Berkarya dapat diartikan membuat sesuatu agar menghasilkan hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan umat. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau lainnya yang dapat dilakukan oleh siapapun. Muda maupun tua.
Islam sangat mendukung generasi muda yang semangat dalam berkarya, sebagaimana dikatakan Allah dalam Surah At Taubah ayat 5;
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Selain itu, Allah juga memperingatkan agar manusia tidak menyia-nyiakan kesempatan  yang masih Dia beri dengan kelalaian dan kemaksiatan. Manusia harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebab, setiap detik adalah perjalanan, dan setiap perjalanan adalah pembelajaran.
Seperti kisah para sahabat dizaman Rasulullah salallahu'alaihi wassalam. Diantaranya adalah Az Zubair bin Awwam. Ia sosok pemuda yang pemberani dan merupakan teman diskusi Rasulullah. Selain itu, ia adalah anggota pasukan berkuda dan pemimpin dakwah Islam di zamannya saat usianya baru mencapai 15 tahun.
Sementara itu, ada Thalhah bin Ubaidillah. Seorang pembesar utama barisan Islam di Makkah, singa podium yang handal, pelindung Nabi saat perang Uhud berkecamuk dengan tujuh puluh luka tusuk tombak, dan donator utama fii sabilillah. Sehingga ia mendapat julukan dari Rasulullah: Thalhah si Pemurah, Thalhah si Dermawan di usianya yang masih sangat muda.
Juga Sa’ad bin Abi Waqash. Seorang kesatria berkuda Muslimin paling berani di saat usianya baru menginjak 17 tahun. Ia dikenal sebagai pemanah terbaik, sahabat utama yang pertama kali mengalirkan darahnya untuk Islam, lelaki yang disebut Rasulullah sebagai penduduk surga.
Sahabat... Kisah diatas dapat kita jadikan cerminan pembakar semangat untuk berkarya di usia muda. Apalagi berdasarkan data yang dilansir oleh The Pew Forum on Religion & Public Life; Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di seluruh dunia. Dengan fakta tersebut; tentu kita sebagai generasi yang lahir dari islam harus mempersembahkan potensi diri dan kualitas terbaik. Agar Islam pun tidak dipandang sebelah mata, tidak dipandang monoton. Bahwa Islam pun juga bisa melahirkan banyak intan yang gemilang.
Adapun etika dalam berkarya untuk setiap muslim/muslimah yang harus diterapkan adalah :
1. Melandasi setiap kegiatan kerja dengan niat semata-mata ikhlas karena Allah untuk memperoleh ridho-Nya
2. Mencintai pekerjaannya
3. Mengawali setiap pekerjaan dengan Basmalah
4. Melaksanakan setiap pekerjaan dengan cara yang halal
5. Tidak melakukan pekerjaan yang bersifat mendurhakai Allah dan yang hukumnya haram
6. Tidak membebani diri dengan tugas atau pekerjaan diluar batas kemampuan
7. Memiliki sifat-sifat terpuji dan profesional dalam kerjanya
8. Memiliki sifat sabar.
9. Menjaga keseimbangan antara bekerja untuk kehidupan dunia dankehidupanuntuk kehidupan akhirat.
Demikian pemaparan yang InsyaaAllah bermanfaat untuk pembaca sekalian. Semoga Allah mudahkan niat baik sahabat untuk terus berkarya dijalan Allah.
Man Syaaba 'ala Syai 'in. Syaabba 'alaihi.
"Barangsiapa pada masa mudanya membiasakan atas sesuatu, niscaya dia pada tuanya terbiasa atasnya". Jika dalam pepatah mengatakan; "Alah bisa karena biasa".

MasyaaAllah. Hamasah


Komentar

  1. Setiap muslim wajib berkarya, dan mengembangkan potensinya agar dapat bermanfaat untuk orang banyak. Allah sudah mengatakan dalam AlQuran bahwa orang yg paling baik adalah orang paling bermanfaat bagi orang lain.

    Islam pernah meraih masa kejayaan sebab kaum muslimin saat itu benar-benar haus akan ilmu, dan senantiasa mengembangkan karya-karyanya. Islam pernah menjadi kiblat masyarakat dunia. Konsep Islam yg mencakup segala aspek sungguh mempesona hingga banyak para musafir ilmu berlomba-lomba datang untuk belajar.

    Pertanyaannya, apakah hal itu masih terjadi? Apakah Islam masih menjadi kiblat oleh dunia? Tidak. Malah terbalik bukan.

    Kenyataan ini seharusnya menjadi lecutan bagi kita, generasi muslim selanjutnya. Kita memiliki kewajiban untuk mempertahankan harga diri Islam agar umat tidak lagi diinjak-injak oleh kaum kafir.

    Syukron Jazakillah Khair dik... Artikelnya sangat bermanfaat... 😉😉😉

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah. Syukron sudah memberi pencerahan melalu tulisan ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPSEN PAMIT : Kesan Pesan Demisioner LSMI Almadani 2019

Mereka yang Berhijrah tanpa Menyentuh Bangku Pesantren